563 pages
Indonesian language
Published Nov. 7, 2002 by Penerbit Qalam.
563 pages
Indonesian language
Published Nov. 7, 2002 by Penerbit Qalam.
Dalam buku bestseller-nya yang pertama, The End of History and The Last Man, Francis Fukuyama berargumen bahwa akhir perang dingin juga berarti awal perjuangan memperebutkan posisi dalam derasnya arus tatanan kapitalisme abad XXI. Dalam Tsust, ia menjelaskan prinsipprinsip sosial kehidupan ekonomi dan memberitahukan pada kita apa yang perlu kita ketaui untuk memenangkan pertempuran dalam meraih dominasi atas dunia. Selain menjadi sebuah studi brilian mengenai keterkaitan antara kehidupan ekonomi dengan kehidupan budaya, Trust juga merupakan sebuah penangkal esensial terhadap laju peningkatan penyimpangan budaya, yang jika tidak diawasi, akan memunculkan konsekuensi-konsekuensi yang mengerikan bagi kesehatan ekonomi negara.
Buku ini menantang ortodoksi kiri dan kanan. Fukuyama membahas serangkaian kebudayaan negara untuk mengungkap prinsip-prinsip yang melandasi kemakmuran sosial dan kemajuan ekonomi yang dicapai oleh negara-negara tersebut. Fukuyama dengan tegas mengatakan bahwa kita tidak lagi bisa memisahkan antara kehidupan ekonomi dengan kehidupan budaya. Ia berpendapa di dalam sebuah era di mana faktor modal sosial (social …
Dalam buku bestseller-nya yang pertama, The End of History and The Last Man, Francis Fukuyama berargumen bahwa akhir perang dingin juga berarti awal perjuangan memperebutkan posisi dalam derasnya arus tatanan kapitalisme abad XXI. Dalam Tsust, ia menjelaskan prinsipprinsip sosial kehidupan ekonomi dan memberitahukan pada kita apa yang perlu kita ketaui untuk memenangkan pertempuran dalam meraih dominasi atas dunia. Selain menjadi sebuah studi brilian mengenai keterkaitan antara kehidupan ekonomi dengan kehidupan budaya, Trust juga merupakan sebuah penangkal esensial terhadap laju peningkatan penyimpangan budaya, yang jika tidak diawasi, akan memunculkan konsekuensi-konsekuensi yang mengerikan bagi kesehatan ekonomi negara.
Buku ini menantang ortodoksi kiri dan kanan. Fukuyama membahas serangkaian kebudayaan negara untuk mengungkap prinsip-prinsip yang melandasi kemakmuran sosial dan kemajuan ekonomi yang dicapai oleh negara-negara tersebut. Fukuyama dengan tegas mengatakan bahwa kita tidak lagi bisa memisahkan antara kehidupan ekonomi dengan kehidupan budaya. Ia berpendapa di dalam sebuah era di mana faktor modal sosial (social capital) sudah sepenting modal fisikal, hanya masyarakat yang memiliki tingkat kepercayaan sosial tinggi yang akan mampu menciptakan organisasi-organisasi bisnis fleksibel bersekala besar yang diperlukan untuk bersain di kancah baru perekonomian global.
"Sebuah karya puncak bagi mereka yang hendak memahami kajian ekonomi namun menyadari bahwa mereka bersaran di dalam kebudayaan dan masyarakat. Sebuah cara menjalankan ekonomi yang sepenuhnya baru.” (AMITAI ETZIONI, Washington post Book World)